Wednesday, July 22, 2009

SKUTIK MAKIN MENGGELIAT

Minerva GTR 150

Yamaha Mio Soul
Honda Vario

Suzuki Spin

Yamaha Mio Soul

Suzuki Skydrive

Suzuki Skywave
Yamaha Mio Sporty

Kymco Jetmatic Trend
Honda Beat

Fantastis!!, mungkin itu kata yang tepat melihat angka penjualan skutik belakangan ini, bukan hal baru bila trend penggunaan motor bertransmisi CVT ini semakin menggeliat baik di kota-kota besar maupun kota-kota kecil. Data yang diperoleh dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) untuk Semester 1 tahun ini, Skutik membukukan angka penjualan 929,412 unit dari total 2,546,929 motor terjual atau menyumbangkan 36.5% market share penjualan di periode Januari - Juni 2009.
Sebagai perbandingan, di tahun 2006 Skutik terjual sekitar 400 Ribuan unit, meningkat menjadi 800 Ribuan ditahun 2007 dan puncaknya di tahun 2008 penjualan Skutik tembus diangka 1,6 Juta unit, atau rata-rata naik dua kali lipat setiap tahunnya. Model yang fashionable, praktis, kemudahan dan harga yang terjangkau mendorong sebagian konsumen kendaraan roda dua untuk memilih jenis kendaraan ini, ditambah lagi dengan maraknya modifikasi Skutik turut membentuk stigma bahwa Skutik bukan hanya sekedar alat transportasi tetapi juga gaya hidup (life style).
Yamaha dengan varian Mio SW, Mio CW dan Soul masih mendominasi 54% persen market share di kelas Skutik, disusul Honda yang memiliki Vario dan Beat di angka 36% dan Suzuki dengan 3 modelnya, Spin, Skywave dan Skydrive, di angka 8.7% dari total market share penjualan Skutik di Semester 1 tahun ini.
Dimulai dengan kehadiran Kymco dengan Jetmatic-nya di tahun 2000 adalah awal gebrakan motor matic di Indonesia, dominasi bebek dan cibiran sebagian orang terhadap model dan ketahanan, membuat penjualan Skutik saat itu seperti jalan di tempat. Tetapi di tahun 2002 justru Yamaha berani meluncurkan varian Nouvo-nya dengan model yang mencoba menggabungkan roh motor bebek dengan transmisi otomatis. Pelan tapi pasti kehadiran Yamaha Nouvo mampu membuat sebagian konsumen motor di Indonesia berpaling karena melihat kepraktisannya, terlebih brand Yamaha sebagai salah satu pabrikan motor terbesar di Jepang mampu membentuk pasar tersendiri terhadap varian-nya tersebut. Seiring dengan perkembangan pasar motor matic yang meningkat, di tahun 2004 Yamaha merilis model anyarnya, Mio. Dapat dikatakan, inilah awal pertumbuhan Skutik di Indonesia. Desain yang manis dan menggoda membuat penjualan Yamaha Mio cukup bisa dikatakan berhasil, sampai di tahun 2005 Yamaha mengeluarkan varian Yamaha Mio CW dengan penggunaan Velg Racing di kedua lingkar rodanya.

Sukses Yamaha membuat dua pesaing beratnya, Honda dan Suzuki, yang sebelumnya adem ayem mulai mencoba untuk mencicipi kue penjualan Skutik dengan mengeluarkan varian Vario (Honda) dan Spin (Suzuki). Hingga sampai dengan pertengahan 2009 ini, masing-masing pabrikan telah memiliki lebih dari satu varian matic-nya. Dengan desain dan teknologi yang ditawarkan, baik Yamaha, Honda dan Suzuki, saling berebut menjadi yang terbaik dan mencoba menjadi pilihan utama dikelasnya.

Diluar dari tiga pabrikan diatas, masih ada Kymco yang walaupun terbentur masalah kepemilikan di Indonesia hingga membuat hampir seluruh Dealer dan Jaringan After Sales-nya tutup, tetapi memiliki kualitas dan fitur yang tidak bisa dianggap remeh. Selain itu pabrikan Minerva juga mencoba mengambil sedikit ceruk pasar Skutik di Indonesia dengan menggelontorkan Minerva 150 GTR dengan desain dan kapasitas mesin yang lebih besar ketimbang kompetitor.

Dari keseluruhan model yang ditawarkan tinggal bagaimana konsumen motor di Indonesia memilih? Balik kembali bahwa pilihan diserahkan pada kebutuhan dan keinginan.

Selamat memilih dan menikmati motor matic anda.


kutipan sumber data penjualan: http://www.otomotifnet.com/


Donny - 23 Jul.'09











No comments:

Post a Comment